Rabu, 01 Desember 2010

chord Steven and Coconut treez - kembali

[intro] A C#m Bm E 2x 

A      C#m  Bm          E 
aku kembali tlah sekian lama 
A       C#m  Bm     E 
mencari arti jalani mimpi 

A      C#m          Bm        E 
kukembali  tempat dimana ku bisa bersembunyi 
A          C#m       Bm          E 
hanya di sini kulepaskan resah hati 

D      C#m  D          C#m 
dari cerita kisah yang lalu 
D        C#m   D       E 
dan kuberharap terangi jiwa 

[reff] 
A        C#m       Bm   E 
dari semua yang pernah aku jalani 
A       C#m      Bm    E 
di sini yang berikan damai di hati 

[interlude] A C#m Bm E 2x

Anak Revolusi


     Ibunya sudah lama jadi janda. Ini tidak pernah dirasakannya sebagai gangguan. Dia tahu, ibunya masih cantik, masih banyak orang yang mau dengan ibunya. Sudah sering dia mendapat persenan baik uang maupun pakaian dari laki-laki yang ingin merasakan kemanisan hidup dengan ibunya.
Segala persenan itu diterimanya sebagai tipuan belaka. Adiknya saja yang belum mengerti; masih senang dia ditipu orang. Ibunya buat dia dan adiknya saja. Orang luar tidak boleh mengganggu kenikmatan mereka. Putusan ini sudah lama diambilnya, kalau dulu masih lemah, sekarang sudah membesi dalam hatinya. Malah pamannya yang pernah menjadi tempat dia bersombong kepada kawan-kawannya, sekarang sudah tidak berharga lagi. Dia mau menjadi seorang bapak buat adiknya dan seorang pahlawan bagi rumah tangga ibunya. Pagi-pagi Ama sudah ke luar berdagang dengan serdadu-serdadu India atau Inggris dan kalau hari sudah malam baru dia pulang. Tiap hari mesti ada untung yang masuk kadang-kadang besar, kadang-kadang juga kecil, tetapi selalu lebih besar dari kawan-kawannya yang sebaya dengan dia.
Marah ibunya tidak dipedulikan, karena dia tahu bahwa untung dagangannya sangat dibutuhkan oleh ibunya dan ia dipandang sebagai anak yang luar biasa. Ini memberikan kepuasan kepadanya. Perasaan dirinya sudah besar, walaupun umumya baru 14 tahun.
Pagi-pagi membeli barang, tengah hari menjual dan petangnya jual-beli suka serentak. Kalau hari sudah gelap di jalan dia sendiri saja yang masih ketinggalan, barulah kakinya mau diajak melangkah pulang. Pulpen, arloji, alat potret ditukamya dengan bahan pakaian atau barang kalengan dan sering juga kalau tidak ada barang penukar dibelinya dengan uang Nica. Inilah pekerjaan tiap-tiap hari sebentar di kota, kadang-kadang di Tanah Lapang, tidak jarang sehari-harian ia di Tanjung Periok. Di mana saja ada tangsi di situ ada rezeki buat dia.
Malam sudah pukul sepuluh. Ia bam pulang. Adiknya sudah tidur, hanya ibunya yang masih cemas menanti. Di kota Jakarta belum ada keamanan, sekali-sekali suara tembakan masih terdengar. Malam ini ia membuat satu rahasia yang berat menekan pada jiwanya. Rahasia yang tidak boleh diketahui oleh ibunya.
Seorang serdadu tidak mau menjual kain putih kepadanya melainkan ia harus mencarikan lebih dulu "bibi" (lacur). Berat dirasakan menolak permintaan serdadu itu, karena besar juga taruhannya. Arloji seharga 500 rupiah (Jepang) mau ditukarkan dengan seblok kain putih seharga 2.500. Hatinya sangsi, karena dia tahu ibunya tidak akan menyukai perbuatan serupa ini. Hari sudah senja. Untung yang masuk belum seberapa. Akhirnya keluar juga kata "Okey" diayun oleh napas yang berat. Disuruhnya serdadu itu menunggu di bawah pohon yang rindang di belakang tangsi dan dia pergi mencari barang umpanan.
Dia tidak usah mencari-cari. Tempat sudah diketahuinya, yaitu di sepanjang rel kereta api di Gambir, di pinggir jalan di bawah naungan pohon yang berderet-deret. Waktu ia sampai di tempat ini dan bertemu dengan gembel yang sedang bersolek, tiba-tiba lidahnya kaku. Bukan tidak biasa ia berbicara dengan gembel. Memang senang dia memperolok-olok gembel, malah sering juga dimaki-makinya. Tetapi sekarang gembel harus menolong dia untuk suatu maksud yang tidak baik diterima oleh hatinya.
Ama masih diam juga. takutkah dia ? Banyak pekerjaan yang lebih berbahaya sanggup dikeljakannya. Dia pernah dikejar oleh seorang serdadu Sikh yang ditipunya dengan arioji bampak. la lari sekuatkuatnya dengan menggondol wang seribu lima ratus rupiah. Hampir-hampir ia menyerah saja, karena takut ditembak. Tetapi akhirnya menang juga. Dia insyaf, bahwa pada detik-detik yang akhirlah terletak kemenangan. "Empok mau duit! Ada serdadu..... "Akalnya hilang sekejap. Dia harus berpikir dulu untuk meneruskan kalimat itu. Sukar dia beroleh jawab, "Apa lu mau kasi gua duit ?" Tiba-tiba Ama jadi pintar, menjadi biasa.
"Ya ikut gua, ada serdadu kaya, pukulan deh."
"Jauh apa engga ?" "Engga, dekat, di belakang tangsi." Sampai di sini saja pekerjaan yang sulit itu. Tetapi sekarang ada soallain yang lebih meminta perhatian. Ama harus jaga jangan sampai ditipu serdadu. Keputusan lekas diambil. "Gua jalan duluan, lu ikut ye?" "Gi dah, nanti gua susul."

Referensi : Dinas Kebudayaan dan Permuseuman, Cerita Rakyat Betawi, 2004
Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta

Awal Mula Terbentuknya NKRI

Setiap bangsa pasti punya hak untuk menentukan nasibnya sendiri. Setiap bangsa punya hak juga untuk  mengatur segala aspek kehidupan di negaranya. Tetapi,itu hanya berlaku bagi negara yang udah bebas atau merdeka. Sebaliknya, bagi bangsa-bangsa yang sedang terjajah nggak akan mungkin bisa wujudin  harapan seperti itu. Karena ini menyangkut hak kemerdekaan Negara tersebut yang kemerdekannya itu udah dirampas oleh negara imperialis-kolonialis. Oleh sebab itu, banyak terjadinya perjuangan atau perlawanan untuk merebut kemerdekaan untuk Negaranya sendiri. Contohya kayak Bangsa Indonesia yang merupakan satu dari beberapa negara yang berada di kawasan Asia yang secara terus-menerus berjuang menghadapi para penjajah.
Kaitan Antara Tersiarnya Berita Kekalahan Jepang dan Kegiatan Para Pejuang di Jakarta
Pada awalnya tuh Jepang udah ngira kalau  kekuataan Amerika Serikat udah lumpuh atau udah nggak bergerak lagi seusai pangkalan lautnya itu yang bernama Pearl Harbour itu dihancurkan. Eh  tapinya jepang itu salah ngira, ternyata dalam waktu singkat Amerika Serikat dan sekutunya itu bangkit  dan bergerak cepat guna menyusun kekuatan baru di Australia, ketika Jepang mendengar itu, jepang pun langsung tuh cabut dan berusaha untuk nguasain Australia, ets… nggak segampang itu ternyata jepang nguasain Australia dia harus bertempur dulu melawan sekutu, dan akhirnya Sekutu pun berhasil memukul mundur tuh kekuatan sj Jepang dalam pertempuran di Laut Karang pada tanggal 7 Mei 1942.
Nah abis pertempuran itu , kedudukan Jepang di Indonesia mulai terancam atau mulai goyah. Dan Jepang langsung  kepikiran untuk mengikutsertakan kekuatan pribumi dalam setiap peperangan. Lalu Jepang berusaha memikat rakyat Indonesia agar mau bantuin perang dalam Perang Asia Timur Raya. Sebagai buktinya Jepang udah bentuk tuh beberapa militer dan semi militer, seperti Heik Peta, Seinendan, Keibodan, dan Fujinkai. Agar bangsa Indonesia semakin bersimpati kepada jepang pada tanggal 7 September 1944 Perdana Menterinya jepang yang bernama Koiso itu mengeluarkan janji kemerdekaan. Di Dalam pidatonya itu yang berada di depan parlemen Jepang, Koiso janjiin kemerdekaan kepada bangsa Indonesia di kemudian hari.
Nah Pada tanggal 29 April 1945 Jepang menyetujui terbentuknya Dokuritsu Jumbi Cosakai atau BPUPKI sebagai awal realisasi janji kemerdekaan. Lalu Jepang mengumumkan terbentuknya badan ini bersamaan dengan hari kelahiran kaisarnya. Badan ini diketuai oleh Bpk Dr.Radjiman Wediodiningratini yang punya tugas utama, yaitu untuk mempelajari serta nyusun rencana untuk pembangunan pemerintahan Indonesia merdeka. Sejalan dengan peristiwa itu, kedudukan Jepang yang berada di berbagai front pertempuran di Asia Pasifik semakin terdesak oleh Sekutu. Untuk merealisasikan bantuan dari rakyat Indonesia serta untuk memperkuat janji kemerdekaan, maka pada akhir Juli tahun 1945 Jepang ngadain  rapat tuh di Singapura. Dalam rapat itu diputuskan bahwa kemerdekaan Indonesia akan diberikan pada tanggal 7 September 1945.
Pada tanggal 7 Agustus 1945 panglima tentaranya  Jepang yang berada di Asia Tenggara yang bernama, Jenderal Terauci menyetujui pembentukan Dokuritsu Jumbi Inkai atau PPKI. Badan ini udah dibentuk sebagai pengganti dari BPUPKI yang dianggap udah selesai jalanin tugasnya. Badan ini pun bertugas untuk nyiapain segala bentuk  sesuatu yang ada kaitanya dengan pemindahan kekuasaan dari pihak pemerintah Jepang kepada bangsa Indonesia. Jenderal jepang Terauchi kemudian manggil tuh tiga orang tokoh dari PPKI ke markas besarnya di Dalat, Vietnam Selatan pada tanggal 9 Agustus 1945 Ketiga tokoh tersebut ialah Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, dan dr. Radjiman Wediodiningrat. Kehadiran mereka di Dalat itu berkenaan dengan pelantikan PPKI secara simbolis. Tiga hari sesudah pertemuan itu, Jenderal Terauchi memberitakan bahwa kekaisaran Jepang itu sudah memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.
Soekarno dan kawan-kawan pulang ke tanah air pada 14 Agustus 1945. Sebelum tiba di tanah air, mereka singgah dulu di Singapura dan sempat ketemu tuh dengan tokoh-tokoh PPKI  dari Sumatera, kayak Moh. Amir, Teuku Hasan, dan Abdul Abbas. Dalam pertemuan yang singkat itu mereka sama-sama memperkirakan kekalahan


Sumber   : http://klikbelajar.com/pelajaran-sekolah/pelajaran-sejarah/kemerdekaan-dan-pembentukan-negara-indonesia/

chord Bob marley - no woman no cry


C  G  Am  F  C  F  C  G (4 times)

  C       G       Am     F
No woman, no cry,
  C       F       C       G
No woman, no cry.
  C       G       Am     F
No woman, no cry,
  C       F       C       G
No woman, no cry.    Said, said,

     C       G            Am       F
Said I remember when we used to sit
    C                G            Am  F
In the government yard in Trenchtown
  C        G             Am        F
Ob - Observing the hypocrites, yeah,
     C                G            Am    F
Mingle with the good people We meet, yeah,
       C            G           Am            F
Good friends We have or good friends we've lost
C       G           Am  F
  Along the way, yeah!
C                G              Am              F
In this great future, you can't forget your past
      C          G      Am           F
So dry your tears I say

  C       G       Am     F
No woman, no cry,
  C       F       C       G
No woman, no cry.
C                  G       Am          F
Here little darling don't shed no tears
  C       F       C       G
No woman, no cry.    Said, said,

     C       G            Am       F
Said I remember when we used to sit
    C                G            Am  F
In the government yard in Trenchtown
     C          G             Am          F
And then Georgie would make the fire light
                 C             G               Ami  F
As it was like a wood burning through the night
     C            G           Am     F
Then We would cook cornmeal porridge
    C                G       Am  F
Of which I'll share with You
C       G          Am            F
 My feet is my only carriage, and so
C             G               Am               F
 I've got to push on through. But while am gone

      C                G            Am               F
Ev'rything's gonna be alright. Ev'rything's gonna be alright.
      C                G            Am               F
Ev'rything's gonna be alright. Ev'rything's gonna be alright.
      C                G            Am               F
Ev'rything's gonna be alright. Ev'rything's gonna be alright.
      C                G               Am               F
Ev'rything's gonna be alright ya. Ev'rything's gonna be alright so

  C       G       Am     F
No woman, no cry,
  C       F       C       G
No woman, no cry 
  C       G       Am    F
No my little sister don't shed no tears
  C       F      C  G
No woman, no cry.

Solo

     C       G            Am       F
Said I remember when we used to sit
    C                G            Am  F
In the government yard in Trenchtown
     C          G             Am          F
And then Georgie would make the fire light
                 C             G               Am  F
As it was like a wood burning through the night
     C            G           Am     F
Then We would cook corn meal porridge
    C                G       Am  F
Of which I'll share with You
C       G          Am            F
 My feet is my only carriage, and so
C             G               Am               F
 I've got to push on through. But while am gone

 C       G       Am     F
No woman, no cry,
  C       F       C       G
No woman, no cry.
  C       G              Am            F
Oh my little darlin' don't shed no tears
  C       F       C       G
No woman, no cry.

C       G              Am            F
 Little darlin' don't shed no tears
  C       F       C       G
No woman, no cry.
C       G             Am            F
 Little sister don't shed no tears
  C       F       C       G
No woman, no cry.

Salah Sambung !!!

Suatu hari Andi yang baru berumur lima tahun kepergok sedang memainkan telepon oleh ibunya, ketika dia tau buru-buru gagang telepon itu disimpannya.
“Apa yang sedang kamu lakukan?” tanya ibunya kemudian.
“Telepon tante Sarah”
“Bagaimana kamu bisa menelepon dia? Nomornya aja kamu belum tahu, kan?”
“Aku tahu dan aku tadi menelepon dia,” jawab Andi cepat.
Ibunya memberi penjelasan dan meyakinkan Andi bahwa dia tidak tahu nomor telepon tante Sarah tapi Andi tetep aja keukeuh bahwa tadi dia meneleponnya.
“Baik,” kata ibunya,”Lalu apa yang dia katakan waktu tadi kamu meneleponnya?”
“Dia bilang ‘salah sambung….’”   =))
"http://agungrastafun.blogspot.com" "http://http://1.bp.blogspot.com/-WEgQ4Oe9mNU/T7tjFyfklKI/AAAAAAAAAjU/PQDqKJzvRhM/s1600/joget.gif"